Kronik adalah genre sastra khas Brasil, biasanya terkait dengan jurnalisme. Biasanya, kronik dikaitkan dengan humor, sindiran, dan kritik pedas. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk membuat milik Anda:
Langkah
Langkah 1. Pahami apa yang kronis
Kronik itu seperti semacam penceritaan. Ini adalah teks pendek, yang mungkin atau mungkin tidak memiliki karakter dan yang memiliki bahasa yang lebih dekat dengan bahasa penduduk. Ini berfungsi untuk menarik yang kurang suka membaca dan membuat kritik budaya yang menggigit, sebagian besar waktu. Oleh karena itu, jenis teks inilah yang memberikan pandangan individu yang eksotis pada fakta sehari-hari, yang dapat diidentifikasi oleh banyak orang.
Langkah 2. Buat draf
Pertama, Anda harus membuat garis besar karakter Anda (jika kronik memilikinya). Jangan pernah pergi untuk memberi tahu karakter di tengah kronik, karena mereka bisa menjadi bagian penting dari cerita Anda. Anda dapat menunjukkan beberapa karakteristik dasar di awal kronik dan kemudian melanjutkan untuk memberikan kedalaman pada karakter tersebut. Jika kronik Anda adalah tentang subjek tertentu (dan bukan tentang karakter), skemanya sama: bicarakan beberapa karakteristik dasar subjek dan selidiki subjek secara bertahap.
Langkah 3. Tawarikh harus pendek, tetapi tidak terlalu pendek
Menjadi genre jurnalistik utama, kronik biasanya tidak memiliki lebih dari enam paragraf bagus yang terdiri dari tiga hingga empat baris. Namun, ada kurang lebih kronik yang panjang. Standar bervariasi.
Langkah 4. Jangan berhemat pada kata sifat
Kata sifat dan detail inilah yang memberi rasa pada sebuah teks. Mengatakan "Hujan" adalah satu hal. Tulis "Hari ini, hujan turun. Beberapa tetes cahaya dan tenang datang dari balkon saya dan membasahi wajah saya; tetesan terkuat, bagaimanapun, membasahi mawar kuning itu. Mawar terindah di kebun saya, kuning keemasan, lebih berharga daripada emas asli mana pun batang." Apakah Anda melihat perbedaannya?
Langkah 5. Jelaskan dengan bijaksana
Menggambarkan tempat di mana karakter Anda berakting bisa menjadi ide bagus untuk memberi pembaca perasaan mendalam. Demikian pula, penceritaan kisah-kisah lain dan penciptaan kronik-kronik kritis harus terus-menerus menyampaikan gagasan perendaman.