Mengetahui bagaimana menafsirkan bahasa tubuh orang lain memberi kita hubungan yang lebih dekat, karena komunikasi non-verbal mewakili hingga 60% dari semua komunikasi interpersonal. Oleh karena itu, memperhatikan sinyal yang dikirim melalui bahasa tubuh dan mampu menafsirkannya dengan sukses adalah keterampilan yang sangat berguna. Dengan sedikit perhatian ekstra, Anda akan dapat belajar menguraikan petunjuk ini secara akurat, dan dengan latihan yang cukup, kebiasaan ini bisa menjadi naluriah.
Langkah
Metode 1 dari 5: Menafsirkan Sinyal Emosional

Langkah 1. Waspadalah terhadap tangisan, karena sebagian besar budaya percaya bahwa tangisan disebabkan oleh ledakan perasaan
Air mata sering dianggap sebagai tanda penderitaan dan kesedihan, tetapi air mata juga bisa menjadi ekspresi kebahagiaan, serta memanifestasikan diri melalui tawa dan humor. Oleh karena itu, kita perlu mencari tanda-tanda lain untuk menentukan konteks air mata yang tepat.
Seseorang juga dapat memaksa atau memanipulasi tangisan untuk mendapatkan simpati atau menipu orang lain. Praktek ini dikenal sebagai "air mata buaya", sebuah ungkapan informal berdasarkan mitos bahwa buaya 'menangis' ketika mereka menangkap mangsanya

Langkah 2. Cari tanda-tanda kemarahan atau ancaman
Tanda-tanda ancaman termasuk alis berbentuk V, mata lebar, dan mulut terbuka atau dengan sudut bibir menghadap ke bawah.
Lengan yang disilangkan dengan erat adalah tanda umum dari iritasi dan penolakan

Langkah 3. Perhatikan tanda-tanda kecemasan
Ketika mereka cemas, orang lebih banyak berkedip, memiliki peningkatan gerakan wajah, dan meregangkan bibir mereka, membentuk garis tipis.
- Individu yang cemas juga dapat menjadi gelisah dan menggerakkan tangan mereka berulang-ulang, tidak dapat menahannya.
- Cara lain untuk menunjukkan kecemasan adalah ketika kita mengetuk kaki kita atau menggerakkan kaki kita tanpa henti, tanpa sadar.

Langkah 4. Perhatikan ekspresi rasa malu
Kami menunjukkan rasa malu dengan memalingkan muka atau memalingkan muka, memalingkan kepala ke samping dan tersenyum dengan cara yang terkendali atau bahkan tegang.
Seseorang cenderung malu atau malu jika mereka terlalu banyak melihat ke tanah. Kita juga melihat ke bawah ketika kita sedang kesal, atau ketika kita ingin menyembunyikan beberapa emosi. Biasanya, orang memikirkan hal-hal buruk dan mengalami emosi yang tidak menyenangkan ketika mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat ke bawah

Langkah 5. Amati setiap manifestasi kesombongan
Individu menunjukkan kebanggaan dengan tersenyum diam-diam, memiringkan kepala ke belakang dan meletakkan tangan di pinggul.
Metode 2 dari 5: Menafsirkan Tanda Interpersonal

Langkah 1. Menilai jarak dan kedekatan:
ini adalah cara untuk mengkomunikasikan status hubungan interpersonal. Sentuhan dan kedekatan fisik menunjukkan cinta, kasih sayang dan kasih sayang..
- Dua orang dalam hubungan intim membutuhkan lebih sedikit ruang pribadi daripada dua orang asing.
- Penting untuk dicatat bahwa ruang pribadi bersifat cair secara budaya, jadi selalu ingat bahwa apa yang dianggap dekat di satu negara mungkin dianggap jauh di negara lain.

Langkah 2. Baca mata orang tersebut
Studi menunjukkan bahwa ketika individu terlibat dalam percakapan yang menarik, mereka melihat wajah orang lain sekitar 80% dari waktu. Namun, fokusnya tidak hanya pada mata, dari waktu ke waktu pandangan bergerak ke bibir atau hidung dan bahkan mungkin mengarah ke bawah, tetapi akan selalu kembali bertumpu pada mata orang lain.
- Biasanya, ketika seseorang melihat ke atas dan ke kanan selama percakapan, mereka bosan dan tidak lagi tertarik dengan apa yang dikatakan.
- Pupil yang melebar menunjukkan minat pada apa yang terjadi. Namun, perlu diingat bahwa banyak zat yang dapat menyebabkan pembengkakan ini, termasuk alkohol, kokain, amfetamin, dan LSD.
- Kontak mata juga sering digunakan untuk menunjukkan ketulusan. Melihat secara berlebihan atau bahkan agresif di mata seseorang menunjukkan bahwa kita cukup menyadari pesan yang ingin kita sampaikan. Oleh karena itu, ketika seseorang berbohong dan tidak ingin terlihat menghindari orang lain, dia mungkin dengan sengaja mengubah cara dia mempertahankan kontak mata. Ini adalah indikasi kebohongan yang terkenal. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, pertimbangkan berbagai variasi individu saat menghubungkan kontak mata dengan berbohong.

Langkah 3. Amati postur
Seseorang yang meletakkan tangannya di belakang leher atau kepalanya menyampaikan pesan bahwa dia terbuka untuk percakapan, atau mungkin dia adalah individu yang santai pada umumnya.
- Lengan dan kaki yang disilangkan dengan rapat sering menunjukkan resistensi dan penerimaan yang buruk. Umumnya, ketika kita mengadopsi postur ini, kita menandakan bahwa kita secara mental, emosional dan fisik tertutup terhadap orang lain.
- Dalam sebuah penelitian di mana 2.000 kesepakatan direkam untuk menilai bahasa tubuh negosiator, tidak ada kesepakatan yang terjadi ketika salah satu peserta tetap bersilang kaki.
Metode 3 dari 5: Menafsirkan Tanda Atraksi

Langkah 1. Analisis kontak mata
Menatap mata seseorang adalah tanda ketertarikan, seperti berkedip lebih dari biasanya enam sampai sepuluh kali dalam satu menit.
Berkedip juga bisa menjadi tanda godaan atau ketertarikan, tetapi perlu diingat bahwa ini tidak berlaku untuk semua budaya. Beberapa orang Asia tidak setuju dengan kedipan mata dan menganggapnya kasar

Langkah 2. Perhatikan ekspresi wajah tertentu
Senyum adalah salah satu tanda ketertarikan yang paling jelas, jadi belajarlah untuk menguraikan senyum yang dipaksakan dari senyum yang asli. Kita tahu bahwa senyum itu palsu ketika tidak menggerakkan sudut matanya. Senyuman sejati seringkali menimbulkan kerutan di sudut mata (crow's feet). Ketika seseorang tersenyum dengan paksa, kerutan tidak muncul.
Mengangkat alis adalah tanda lain yang terkait dengan flirting

Langkah 3. Pertimbangkan gerak tubuh dan postur orang tersebut
Umumnya, individu cenderung lebih dekat dengan orang yang mereka sukai. Mungkin mereka lebih condong ke satu sama lain, mungkin mereka lebih langsung dan menyentuh Anda. Sentuhan ringan atau tepukan pada lengan seseorang bisa menjadi tanda ketertarikan.
- Kita juga menunjukkan ketertarikan ketika kita menjaga kaki kita tetap maju atau menunjuk ke arah orang yang membuat kita tertarik.
- Telapak tangan yang terbalik menunjukkan penerimaan dan merupakan indikasi lain dari minat cinta.

Langkah 4. Ingat perbedaan gender
Pria dan wanita dapat menunjukkan ketertarikan fisik dengan cara yang berbeda.
- Seorang pria dapat mencondongkan tubuh ke depan dan membalikkan tubuhnya ke arah orang yang menarik baginya, sedangkan seorang wanita yang memenuhi niatnya akan menjauhkan tubuhnya dan bersandar ke belakang.
- Seorang pria yang naksir seseorang mungkin mengangkat tangannya di atas kepalanya pada sudut 90 derajat.
- Ketika seorang wanita mengungkapkan ketertarikannya, dia dapat membuka tangannya dan menyentuh tubuhnya dengan tangan di area antara pinggul dan dagunya.
Metode 4 dari 5: Menafsirkan Sinyal Daya

Langkah 1. Waspadai kontak mata
Menatap mata seseorang, saluran komunikasi kinesik, adalah cara utama untuk mengomunikasikan dominasi. Individu yang ingin menunjukkan otoritas akan mengambil kebebasan menghadapi dan mengevaluasi orang lain sambil mempertahankan kontak mata langsung. Mereka juga akan menjadi orang terakhir yang memutuskan kontak mata.
Jika Anda ingin menunjukkan kekuatan, ingatlah bahwa kontak mata terus-menerus dapat mengintimidasi orang lain

Langkah 2. Kaji ekspresi wajah
Untuk menunjukkan keseriusan, seseorang yang ingin menunjukkan dominasi akan menghindari tersenyum dan mungkin akan terus mengerucutkan bibirnya.

Langkah 3. Analisis gerak tubuh dan postur
Gestur dapat menunjukkan dominasi: menunjuk orang lain dan banyak memberi isyarat adalah cara untuk menunjukkan kekuatan. Juga, ketika seseorang santai tetapi pada saat yang sama mempertahankan postur yang lebih tinggi dan mengambil lebih banyak ruang dengan tubuh mereka daripada orang lain yang hadir, mereka menunjukkan dominasi.
Individu yang dominan juga memiliki jabat tangan yang sangat kuat. Untuk menunjukkan kontrol, mereka biasanya meletakkan tangan mereka di atas dan telapak tangan ke bawah, menyapa dengan pegangan yang kuat dan berkelanjutan

Langkah 4. Pertimbangkan bagaimana seseorang mengontrol ruang pribadi mereka
Umumnya, individu berstatus lebih tinggi mempertahankan ruang fisik yang lebih besar ketika berinteraksi dengan orang yang berstatus lebih rendah. Tokoh otoritas juga cenderung mengambil lebih banyak ruang untuk mengekspresikan dominasi dan kontrol situasi. Dengan kata lain, postur yang ekspansif menunjukkan kesuksesan dan kekuatan.
- Kami juga menunjukkan kekuatan ketika kami memutuskan untuk tetap berdiri daripada duduk. Tindakan berdiri (terutama di depan semua orang) dipandang sebagai postur kekuasaan.
- Selain itu, menjaga punggung tetap lurus dan bahu ke belakang, daripada membungkuk ke depan, memberikan lebih banyak kepercayaan diri. Postur bungkuk dan ceroboh, di sisi lain, menyampaikan rasa tidak aman.
- Individu yang dominan juga akan memandu anggota kelompok lainnya, berjalan di depan semua orang dan melewati pintu terlebih dahulu. Mereka suka berada di depan.

Langkah 5. Amati bagaimana dan kapan orang tersebut menyentuh orang lain
Individu yang menunjukkan dominasi lebih mudah menyentuh orang lain karena mereka merasa percaya diri. Umumnya, dalam situasi di mana satu orang memiliki otoritas lebih dari yang lain, individu yang lebih kuat cenderung lebih sering menyentuh orang yang berstatus lebih rendah.
Dalam situasi sosial di mana kedua lawan bicara memiliki status yang sama, orang akan membalas sentuhan dengan cara yang sama
Metode 5 dari 5: Memahami Bahasa Tubuh

Langkah 1. Ingatlah bahwa menafsirkan bahasa tubuh adalah tugas yang kompleks
Perilaku nonverbal itu kompleks karena kita semua berbeda dan menampilkan diri kita kepada dunia dengan cara yang berbeda. Membaca bahasa tubuh bisa menjadi tantangan karena kita perlu mempertimbangkan konteks umum untuk dapat menafsirkan sinyal yang kita terima. Misalnya, apakah orang ini mengatakan bahwa dia bertengkar dengan istrinya atau bahwa dia tidak mendapatkan promosi di tempat kerja? Apakah dia tampak cemas saat makan siang?
- Bila memungkinkan, ketika menafsirkan bahasa tubuh seseorang, kita harus mempertimbangkan kepribadian dan perilaku verbal individu tersebut, faktor sosial, dan lingkungan sekitarnya. Meskipun informasi tersebut tidak selalu tersedia, informasi tersebut dapat sangat membantu dalam membaca bahasa tubuh. Orang-orang itu kompleks, jadi wajar bagi mereka untuk berkomunikasi dengan cara yang kompleks melalui tubuh!
- Bandingkan membaca bahasa tubuh dengan kebiasaan menonton acara favorit Anda di televisi: Anda tidak hanya akan menonton satu adegan dari acara tersebut untuk memahami dengan benar arti dari adegan tersebut, tetapi seluruh episode. Kemungkinan besar Anda juga akan mengingat episode sebelumnya, cerita karakter, dan plot secara keseluruhan. Saat menafsirkan bahasa tubuh, kita juga perlu memperhatikan konteks umum!

Langkah 2. Ingatlah untuk mempertimbangkan perbedaan individu
Ketika berbicara tentang bahasa tubuh, tidak ada 'resep universal' untuk belajar membaca isyarat seseorang dengan benar. Anda perlu 'mempelajari' orang tersebut selama beberapa waktu untuk dapat menafsirkan sinyal mereka, karena apa yang benar untuk satu orang mungkin tidak benar untuk orang lain.
Misalnya, beberapa orang tidak menatap mata orang lain ketika mereka berbohong, sementara yang lain mencoba mempertahankan kontak mata lebih dari biasanya agar tidak menimbulkan kecurigaan

Langkah 3. Ingatlah bahwa komunikasi nonverbal bervariasi menurut budaya
Beberapa emosi dan ekspresi bahasa tubuh memiliki makna budaya tertentu.
- Orang dengan kondisi tertentu, seperti spektrum autisme, mungkin memiliki perilaku yang berbeda, seperti tidak menatap mata orang lain saat mendengarkan.
- Misalnya, dalam budaya Finlandia, seseorang menunjukkan penerimaan dengan menatap mata seseorang. Di sisi lain, kontak mata dianggap sebagai ekspresi kemarahan bagi orang Jepang.
- Contoh lain: Dalam budaya Barat, ketika seseorang merasa nyaman di sebelah Anda, mereka bersandar ke arah Anda dan wajah serta tubuhnya menghadap Anda.
- Ingatlah bahwa meskipun ekspresi emosi tertentu berbeda dari satu budaya ke budaya lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekspresi bahasa tubuh tertentu bersifat universal. Hal ini terutama berlaku untuk komunikasi dominasi dan penyerahan. Misalnya, dalam banyak budaya yang berbeda, mempertahankan postur tubuh yang bungkuk menunjukkan ketundukan.

Langkah 4. Perhatikan bahwa interpretasi bervariasi menurut saluran komunikasi
Dalam saluran non-verbal, pesan atau sinyal dikirim tanpa menggunakan kata-kata. Saluran non-verbal yang paling penting mencakup bentuk komunikasi kinesik (kontak mata, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh), responsif (sentuhan), dan proxemic (ruang pribadi). Dengan kata lain, media menentukan pesan.
- Sebagai aturan umum, kami merasa lebih mudah untuk menafsirkan ekspresi wajah, diikuti oleh bahasa tubuh dan akhirnya sentuhan dan ruang pribadi.
- Bahkan dalam setiap saluran, bisa ada beberapa variasi. Misalnya, tidak semua ekspresi wajah sama mudahnya untuk dipahami, kita cenderung lebih baik dalam membaca ekspresi yang menyenangkan daripada yang tidak menyenangkan. Satu studi menunjukkan bahwa orang dapat lebih menafsirkan tanda-tanda kebahagiaan, kegembiraan dan kegembiraan dibandingkan dengan kemarahan, kesedihan, ketakutan dan jijik.