Kadang-kadang bisa sangat menguntungkan untuk memiliki kemampuan untuk tidak menunjukkan emosi. Memiliki kendali emosi ini memungkinkan untuk maju dalam negosiasi, menghindari konfrontasi, dan selalu tampak tak tergoyahkan. Pada pandangan pertama, Anda mungkin berpikir menyembunyikan perasaan itu mudah, tetapi terlihat sama sekali tidak peduli bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan banyak latihan untuk belajar mengendalikan ekspresi, gerakan, dan kata-kata pada saat yang bersamaan.
Langkah
Bagian 1 dari 3: Mengontrol Ekspresi Nonverbal
Langkah 1. Rilekskan mata dan mulut Anda
Keduanya dapat mengekspresikan berbagai emosi, jadi sangat penting untuk mengendalikannya setiap saat. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan melatih wajah lanskap Anda. Apakah Anda tahu kapan kita tidak ingin mendekati siapa pun? Jika Anda tidak tahu, sederhana saja: perhatikan wajah orang di lift yang penuh sesak. Ini seperti memiliki tanda "jangan ganggu" di wajah semua orang.
- Luangkan waktu beberapa menit untuk secara sadar mengendurkan otot-otot wajah Anda. Anda akan terkejut mengetahui betapa tegangnya mereka, bahkan tanpa emosi.
- Pernahkah Anda mendengar tentang “wajah poker”? Ekspresi ini berasal dari seni pemain poker yang baik untuk menjaga ekspresi wajah mereka tanpa ekspresi, tanpa sedikit pun kegugupan atau kegembiraan, agar tidak memberikan permainan.
- Jangan menghindari kontak mata, karena sikap ini dapat diartikan sebagai reaksi emosional. Lihatlah orangnya seperti Anda melihat kursi atau dinding.
Langkah 2. Perhatikan gerakan Anda
Gerakan halus bisa sangat ekspresif, bahkan ketika kita tidak menyadarinya. Ini adalah langkah paling sulit dalam prosesnya, dan tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, hampir tidak mungkin untuk tidak menyampaikan sedikit dari apa yang Anda rasakan dengan beberapa gerakan kecil yang tidak diperhatikan.
- Hindari gerakan gugup seperti menjentikkan jari atau menggigit kuku.
- Jangan memberikan tanda-tanda kelelahan dengan menggosok mata atau menguap.
- Menggoyangkan kaki juga menularkan kegugupan.
- Melihat terlalu rendah memberi kesan malu atau sedih.
- Banyak orang bisa mendapatkan wajah entah dari mana, atau "wajah poker", tetapi bahkan pemain poker berpengalaman dikhianati oleh tangan mereka di mata yang paling jeli. Gerakan tangan dan lengan yang ragu-ragu dapat menunjukkan ketakutan, ketidakpastian, kecemasan, atau agitasi. Cobalah untuk hanya membuat gerakan yang lancar dan disengaja, yaitu, jangan bergerak secara tidak perlu. Jika demikian, bergeraklah dengan tegas dan percaya diri.
Langkah 3. Pertahankan postur acuh tak acuh
Hindari menunjukkan emosi dengan cara Anda duduk atau berdiri.
- Jangan menyilangkan tangan Anda, karena gerakan ini terlihat sebagai postur defensif. Biarkan mereka santai di sisi Anda.
- Tetap bersandar di kursi. Postur tubuh yang santai tanpa kesan khawatir adalah cara terbaik untuk bersikap acuh tak acuh. Juga, jarak antara Anda dan orang lain meningkat. Ketika kita mencondongkan tubuh ke depan, kita terlihat cemas atau bersemangat.
Bagian 2 dari 3: Melakukan percakapan tanpa emosi
Langkah 1. Bicaralah secara logis
Lakukan percakapan yang tidak mengungkapkan perasaan apa pun. Misalnya, jika Anda makan malam dengan seseorang dan mereka bertanya bagaimana burger Anda, katakan sudah matang dan sedikit berminyak. Jangan katakan itu enak atau tidak enak, bahkan jika itu masalahnya. Tetap berpegang pada fakta.
Jika orang tersebut meminta pendapat atau mengajukan pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan fakta, lebih baik menghindarinya atau mengembalikan pertanyaan lain. Anda juga dapat mengambil risiko jawaban yang tidak jelas dan ambisius
Langkah 2. Jangan ubah nada Anda
Perhatikan kecepatan bicara dan nada suara. Menaikkan nada terlalu banyak bisa menjadi tanda kegembiraan atau kegelisahan yang ekstrem, sementara mengecilkannya terlalu jauh menunjukkan ketidakpastian dan gangguan. Cobalah untuk berbicara seolah-olah Anda sedang membaca instruksi manual dengan keras. Nada yang monoton, informatif, dan tidak orisinal sangat bagus untuk menjaga kerahasiaan percakapan.
Langkah 3. Jangan gunakan kata-kata yang emosional
Banyak kata mengungkapkan emosi. Beberapa sangat jelas dan beberapa lebih halus. Tentu saja, Anda tidak boleh mengatakan apakah Anda sedih atau bahagia, tetapi jangan katakan Anda bertunangan, tenang, atau ragu. Kata-kata ini mengungkapkan banyak keadaan pikiran Anda.
Hindari menggunakan kata sifat yang mengungkapkan perasaan. Jangan katakan film itu luar biasa atau romantis. Lebih suka menggambarkannya sebagai penuh aksi atau dramatis
Bagian 3 dari 3: Mengendalikan Emosi
Langkah 1. Jangan mengelilingi diri Anda dengan terlalu banyak orang yang emosional
Drama mereka dapat menimpa Anda dan menghancurkan fasad ketidakpedulian Anda. Anda tidak perlu memutuskan hubungan dengan siapa pun, tetapi kurangi kontak dengan teman seperti itu.
Jika Anda berada di jalan dan bertemu salah satu dari teman-teman ini, selalu punya alasan untuk pergi tanpa terlihat kasar. Beri tahu mereka bahwa Anda memiliki janji atau janji lain yang dijadwalkan
Langkah 2. Belajar menerima
Agar tidak menunjukkan emosi apa pun, Anda tidak boleh membiarkan apa pun memengaruhi Anda. Begitu Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa melakukan apa pun untuk menghindari suatu situasi, itu bisa menjadi tidak terlalu membebani. Jangan mencoba untuk mengontrol segala sesuatu di sekitar Anda, karena lebih mudah untuk menerima ketika sesuatu tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Langkah 3. Anestesi perasaan Anda
Orang sering kehilangan kepekaan ketika menonton acara TV atau film kekerasan. Ada perdebatan tentang efek berbahaya dari jenis hiburan ini, tetapi bukti membuktikan bahwa mereka dapat membuat penonton acuh tak acuh terhadap rasa sakit dan penderitaan manusia. Jika Anda tidak ingin lagi terpengaruh oleh emosi seperti itu, mulailah lebih banyak menonton televisi.
Langkah 4. Periksa portofolio Anda sesering mungkin
Mungkin Anda menganggapnya konyol, tetapi ketahuilah bahwa hanya melihat uang membuat orang lebih pragmatis. Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa menatap uang membuat orang tidak setuju dengan tampilan emosi di depan umum, serta penggunaan kata-kata emotif untuk mengekspresikan pikiran.
Langkah 5. Temukan jalan keluar untuk emosi
Bahkan jika Anda ahli dalam menyembunyikan apa yang Anda rasakan, terkadang Anda perlu melepaskan semua muatan emosional itu. Menulis atau memainkan alat musik adalah cara yang bagus untuk menghilangkan beban di dada Anda. Orang lain lebih suka melampiaskan rasa frustrasi mereka di karung tinju di pelajaran tinju, misalnya. Aktivitas apa pun yang Anda pilih, penting agar itu menjadi cara untuk melampiaskan kecemasan Anda, sehingga Anda tidak mengalami gangguan saraf di depan semua orang.
Tips
- Jangan marah jika disebut dingin atau tidak peka. Ini hanya tanda bahwa rencana Anda berhasil.
- Jangan mencoba mengubah kepribadian Anda. Anda tetap bisa memiliki minat dan hobi yang sama, asal jangan terlalu berlebihan saat membicarakannya.
- Jangan menyakiti diri sendiri untuk melepaskan emosi. Sikap ini, selain berbahaya, membuat Anda rentan, karena efeknya terlihat.
- Ketika berbicara tentang sesuatu, buatlah singkat dan langsung ke intinya.
- Jika seseorang bertanya kepada Anda apa yang terjadi, jawablah singkat dengan mengatakan, "Tidak ada" atau "Saya hanya lelah." Jika pertanyaan tetap ada atau Anda tidak percaya, ubah topik pembicaraan.