Mengkonsumsi sayuran segar adalah bagian dari diet sehat, tetapi terkadang kita melupakan barang-barang yang kita beli di pasar. Pada saat Anda menemukan salah satu dari mereka, Anda harus mencari tahu apakah mereka masih baik untuk dikonsumsi atau tidak. Banyak sayuran yang mengkerut, lengket, dan berbau ketika menjadi busuk. Pelajari lebih lanjut tentang tanda-tanda yang harus diperhatikan dalam sayuran untuk memutuskan kapan harus membuangnya dan kapan Anda dapat menyimpannya dengan memotong bagian yang buruk.
Langkah
Metode 1 dari 3: Mengenali sayuran mana yang rusak
Langkah 1. Lihat apakah daun hijau memiliki bintik-bintik warna yang berbeda atau bau
Sayuran berdaun layu setelah beberapa hari, terutama jika tidak dikemas. Ini normal dan tidak berarti mereka manja. Daun yang busuk akan menguning, lengket dan berbau tidak sedap.
Anda dapat merevitalisasi daun dengan merendam batangnya dalam air hangat selama 10 hingga 15 menit. Ini tidak selalu berhasil. Jika mereka masih turun setelah kuah, buang
Langkah 2. Lihat apakah asparagus mengalami perubahan warna pada ujungnya
Anda dapat mengetahui apakah asparagus itu baik atau tidak dari ujungnya, karena biasanya asparagus yang pertama busuk. Ini akan berubah menjadi hijau tua atau hitam dan layu atau lengket. Jika itu terjadi, Anda masih bisa memakan asparagus, cukup potong ujungnya dan masak batangnya.
Jika seluruh asparagus berwarna hijau tua atau hitam, buanglah
Langkah 3. Cari tanda-tanda kendur dan lembab pada polong
Polong segar hanya bertahan beberapa hari, jadi awasi mereka. Ketika mereka rusak, mereka akan menjadi lunak, lembek atau lengket.
- Masukkan kacang ke dalam lemari es untuk menambah waktu mengonsumsinya.
- Kacang hijau rebus yang sudah busuk akan berbau asam.
Langkah 4. Lihat apakah brokoli lunak atau warnanya berbeda
Batang brokoli segar keras dan bunganya berwarna hijau. Jika busuk, batangnya akan lunak dan warna hijau bunga mulai menguning. Umumnya, baunya akan semakin kuat dan menjadi sedikit tidak enak.
Langkah 5. Lihat apakah wortel sudah layu atau lengket
Wortel segar bisa bertahan lebih dari sebulan di lemari es. Wortel mini bertahan sedikit lebih lama karena dikupas dan karena kandungan air dalam kemasannya. Ketika wortel dimanjakan, itu akan menjadi lunak dan lengket. Jika tanda-tanda ini sangat halus, Anda masih bisa memakannya.
Wortel memiliki bintik-bintik putih ketika mereka mengalami dehidrasi. Ini bukan tanda bahwa mereka manja, tetapi ada baiknya untuk segera mengkonsumsinya
Langkah 6. Carilah bintik hitam atau bau tak sedap pada kembang kol
Kepala kembang kol harus berwarna putih, ungu atau hijau muda dan bunganya berpori. Kembang kol yang sudah busuk akan memiliki bintik-bintik hitam. Anda bisa memotongnya dan, jika warnanya putih normal di bawahnya, Anda bisa memakan kembang kolnya.
Jika seluruh kepala berwarna hitam, bau atau lengket, buanglah
Langkah 7. Perhatikan seledri yang paling lembut dan paling ringan
Seledri tahan hingga sebulan jika disimpan di lemari es. Saat seledri mulai busuk, warnanya berubah menjadi putih dan berlubang. Seledri yang buruk akan mencemari yang lain dan mereka akan lunak dan lentur.
Langkah 8. Carilah bintik-bintik coklat pada bawang
Bawang besar, bawang merah kecil, dan kepala bawang putih bisa bertahan hingga dua bulan di lemari es, sedangkan bawang merah ringan hanya bertahan beberapa minggu. Yang biasa bisa bertahan hingga sebulan di luar lemari es. Ketika bawang mulai rusak, mereka akan memiliki bintik-bintik coklat atau hitam dan area lunak atau berjamur.
Anda dapat menghilangkan bintik-bintik lunak atau pengap ini dan melihat seperti apa area di sekitarnya. Jika tidak terlalu lembek atau dengan warna yang berbeda, konsumsilah bawang bombay
Langkah 9. Lihat apakah labu mengeluarkan cairan
Labu memar dan lunak saat dimanjakan. Labu bisa bertahan beberapa bulan, sedangkan labu kuning bertahan sekitar seminggu. Semua jenis labu yang lunak, layu, lengket atau berjamur telah rusak dan harus dibuang.
Langkah 10. Buang kentang yang berwarna hijau atau pahit
Akar ini memiliki racun alami yang tahan terhadap suhu memasak yang tinggi. Jika memiliki bintik-bintik hijau pada kulit, pulp atau kecambah, jangan makan! Buang mereka.
Jika rasanya pahit, buang bahkan tanpa titik hijau
Metode 2 dari 3: Tips Keamanan Pangan Praktis
Langkah 1. Buang sayuran yang tertutup cetakan
Beberapa jenis jamur memang baik, tetapi jamur yang ada pada sayuran dapat menyebabkan penyakit. Jamur tahan terhadap suhu tinggi yang kita gunakan untuk memasak makanan, dan akarnya dapat menyebar ke seluruh sayuran, meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang. Secara keseluruhan, itu tidak terlalu beracun, tetapi hal terbaik yang harus dilakukan adalah tidak mengkonsumsinya.
Jika Anda ingin mencoba menyimpan sayuran, potong area di sekitar cetakan hingga kedalaman sekitar 5 cm
Langkah 2. Buang sayuran yang berbau tidak sedap
Kadang-kadang, mungkin untuk melihat bahwa sayuran itu rusak hanya karena baunya. Ini bisa menjadi aneh, berbau pahit atau asam karena ini bukan aroma normal. Meskipun Anda tidak selalu bisa membedakan dari baunya, makanan apa pun yang berbau tidak enak harus dibuang.
Langkah 3. Buang sayuran yang lengket
Mereka seharusnya tidak lengket atau lengket. Ini menunjukkan bahwa mereka merusak dan membentuk lapisan yang penuh dengan bakteri. Saat Anda menyentuh sayuran dan terasa lengket, buanglah.
Langkah 4. Lebih berhati-hatilah dengan sayuran kalengan buatan sendiri
Pengalengan di rumah adalah cara yang bagus untuk mengawetkan sayuran. Namun, dengan melakukan ini, Anda berisiko terkena botulisme. Meski berbau atau terlihat biasa saja, makanan tetap bisa terkontaminasi. Kaleng atau toples akan memberi sinyal saat sayuran terkontaminasi. Jika ragu, buang saja.
- Jika stoples bocor, menggembung, atau bengkak, buang makanannya. Hal yang sama berlaku untuk kemasan yang rusak atau retak.
- Sayuran kalengan di rumah sebaiknya tidak menyemprotkan air atau busa saat dibuka.
- Setiap toples yang dibiarkan dengan tutup terbuka atau tidak disegel harus dibuang isinya.
- Buang semua kemasan dengan makanan yang berbau, berwarna aneh, atau apak.
Langkah 5. Tuliskan berapa lama Anda membeli sayuran segar
Sebagian besar sayuran bertahan empat hari hingga seminggu di lemari es. Beberapa bertahan lebih lama. Salah satu cara untuk mengetahui apakah mereka rusak adalah dengan memikirkan kapan Anda membelinya. Jika sudah berada di lemari es selama lebih dari seminggu, mereka mungkin rusak.
Langkah 6. Hindari mencicipi sayuran untuk melihat apakah mereka busuk atau tidak
Jika Anda berpikir ada sesuatu yang salah, jangan membuktikannya untuk memastikan. Bahkan sejumlah kecil sudah mengandung bakteri yang cukup untuk membuat Anda sakit. Jika baunya tidak enak, berjamur atau busuk, atau Anda ragu, buang ke tempat sampah.
Metode 3 dari 3: Menyimpan Sayuran Dengan Sedikit Bintik Jelek
Langkah 1. Abaikan memar pada sebagian besar sayuran
Memar ini normal dan terjadi saat mengemas, membawa, atau bahkan di dalam lemari es. Mereka membuat sayuran lunak atau coklat di tempat-tempat tertentu. Anda masih bisa makan sayuran, cukup buang bagian yang jelek.
Langkah 2. Potong bagian-bagian dengan warna berbeda pada sayuran berdaun
Selada dan sayuran hijau tua cenderung memiliki bintik-bintik coklat atau merah muda pada batangnya. Ini normal. Potong bagian-bagian itu dan konsumsi sisanya.
Perubahan warna terjadi karena kelebihan oksigen, kekurangan nutrisi atau suhu tinggi
Langkah 3. Keluarkan bintik-bintik busuk kecil
Jika sayuran memiliki bintik kecil yang membusuk, sisanya mungkin akan baik-baik saja. Potong bagian yang busuk dan periksa sisanya. Jika sudah biasa, Anda bisa mengonsumsinya.
Bintik busuk biasanya terjadi ketika bagian sayuran rusak dan lebih rentan terhadap bakteri
Langkah 4. Konsumsilah sayuran yang layu atau keriput secara normal
Daun layu atau kulit keriput tidak berarti bahwa sayuran telah rusak, melainkan telah kehilangan kelembaban. Anda dapat memperbaikinya dengan mandi es atau memasak.