Eksegesis adalah esai yang berfokus pada bagian Alkitab tertentu. Tafsir yang baik menghadirkan logika, pemikiran kritis, dan sumber-sumber sekunder yang memperdalam pemahaman teks. Anda mungkin perlu menulis eksegesis dalam Alkitab Sekolah Minggu Anda, atau hanya untuk mempertajam pemahaman Anda tentang Kitab Suci. Langkah pertama adalah membaca bagian itu dan membuat catatan untuk menyiapkan garis besar. Kemudian tambahkan interpretasi Anda pada penelitian yang dilakukan. Terakhir, lakukan review dan pastikan Anda telah melakukan yang terbaik.
Langkah
Bagian 1 dari 3: Memulai eksegesis

Langkah 1. Bacalah bagian Alkitab dengan keras
Bacalah bagian itu dengan keras untuk diri sendiri beberapa kali, perhatikan setiap kata.
Periksa terjemahan yang berbeda dari teks yang sama untuk mendapatkan pengertian umum dari teks. Anda akan memilih salah satu dari mereka untuk mendasarkan eksegesis Anda, tetapi ketika melihat terjemahan lain, Anda hanya akan memperolehnya

Langkah 2. Buat catatan dari bacaan
Saat Anda membaca bagian itu, tulislah kata-kata yang tidak Anda ketahui, dan cari dalam kamus dan glosarium Alkitab, mencoba memahami penggunaannya dalam konteks.
- Perhatikan tata bahasa dan sintaksis dari bagian tersebut. Perhatikan struktur kalimat, bentuk kata kerja, dan hubungan kohesif dan koheren antara semua elemen teks.
- Misalnya, lingkari kata-kata seperti "menabur", "akar" dan "tanah" jika Anda merasa itu penting.
- Anda mungkin memperhatikan bahwa perikop itu berakhir dengan ungkapan "Dia yang memiliki telinga, biarkan dia mendengar" yang sering muncul di akhir perumpamaan Alkitab.

Langkah 3. Baca teks eksternal yang terkait dengan bagian tersebut
Cari tahu diri Anda tentang subjek juga dari sumber sekunder, seperti artikel teologis dan komentar di surat kabar dan buku. Gunakan kamus Alkitab sebagai cadangan, pergi ke toko buku agama, dan baca majalah online. Anda mungkin akan menemukan materi tentang subjek tersebut.
Carilah artikel, esai, dan komentar tentang genre sastra dari bagian tersebut, serta tema dan ide yang meresapinya

Langkah 4. Buat garis besar esai Anda
Setiap esai harus memiliki pendahuluan, pengembangan, dan kesimpulan. Sebelum memulai komposisi, buat sketsa lima bagian. Contohnya adalah:
- Bagian 1: Pendahuluan.
- Bagian 2: Catatan dari membaca.
- Bagian 3: Interpretasi teks.
- Bagian 4: Kesimpulan.
- Bagian 5: Daftar Pustaka.
Bagian 2 dari 3: Menulis eksegesis

Langkah 1. Perkenalkan bagian Alkitab
Transkripsikan seluruh bagian dan letakkan dalam konteks, jangan lupa untuk menentukan bagian dari Alkitab di mana itu muncul.
Sebutkan genre sastra! Mungkin bagian itu, misalnya, sebuah himne, seperti dalam Kidung Agung, atau sebuah perumpamaan, seperti dalam Yesus

Langkah 2. Sertakan pernyataan tesis
Pernyataan tersebut akan berfungsi sebagai panduan untuk membaca eksegesis, dan tujuannya adalah untuk merangkum argumen utama esai dalam satu kalimat. Letakkan di akhir pengantar teks.
Berikut adalah contoh pernyataan tesis: "Dalam perikop alkitabiah ini, kita belajar tentang nilai akar dan tradisi untuk pertumbuhan lahir dan batin yang sehat."

Langkah 3. Tinjaulah ayat-ayat dari perikop itu satu per satu
Bacalah bagian itu dengan cermat, fokus pada tata bahasa dan sintaksis, dan bicarakan bahasa dan struktur komponen teks. Amati dan sajikan bagaimana genre sastra dari bagian tersebut memengaruhi maknanya.
Misalnya, jika Anda menulis tentang Matius 13:1-8, komentari pilihan kata dan ungkapan dalam perumpamaan tersebut. Sebutkan bagaimana bagian ini menggunakan alam sebagai metafora untuk pertumbuhan pribadi

Langkah 4. Menafsirkan bagian itu secara keseluruhan
Renungkan tema-tema yang menonjol dalam teks, dengan mempertimbangkan ajaran-ajaran alkitabiah yang umum. Bahaslah makna teologis dari perikop itu, dan tanyakan pada diri Anda, “Bagaimana saya dapat menerapkan ajaran ini dalam hidup saya? Apa yang dikatakan perikop ini tentang iman saya?”
Jika Anda suka, sertakan dalam esai sebuah refleksi yang mencakup konteks yang lebih luas, termasuk makna historis dan sosial dari teks tersebut. Baca dan kutip para pemikir, teolog, dan akademisi

Langkah 5. Tambahkan kutipan pada eksegesis
Gunakan kutipan langsung untuk memperkuat argumen Anda. Carilah sumber terpercaya dan kutip untuk menambah nilai esai.
Jika menulis analisis untuk sebuah kelas, tanyakan kepada guru gaya kutipan mana yang akan digunakan

Langkah 6. Buat pernyataan akhir dan lengkapi esai
Akhirnya, komentari bagian itu secara keseluruhan, buatlah kata penutup, dan ulangi pernyataan tesis Anda. Sekarang bukan waktunya untuk menambahkan ide-ide baru – tetapi untuk melengkapi apa yang telah disajikan.

Langkah 7. Buatlah daftar pustaka
Tafsir harus memiliki daftar pustaka yang memuat semua sumber yang dirujuk. Format harus memuat nama penulis dan judul artikel, jurnal atau buku, serta tanggal publikasi.
Guru dapat menentukan jenis format bibliografi tertentu
Bagian 3 dari 3: Menyempurnakan Tafsir

Langkah 1. Tinjau esai, periksa ejaan, tata bahasa, dan tanda baca
Baca teks dengan keras untuk mengetahui kemungkinan kesalahan, perbaiki kesalahan tanda baca, dan amati ejaan dan tata bahasa dengan cermat. Jika tidak, eksegesis bisa kehilangan keyakinan dan tampak terburu-buru.
Baca eksegesis mundur untuk menemukan kesalahan ejaan. Metode ini berfungsi karena Anda harus memperhatikan setiap kata satu per satu

Langkah 2. Minta pendapat orang lain
Sebelum membagikan teks, tunjukkan kepada teman, teman sekelas, dan guru. Tanyakan apakah eksegesis itu jelas, teratur, dan cukup rinci. Terbuka untuk kritik yang membangun.

Langkah 3. Tinjau eksegesis untuk kejelasan dan ukuran
Setelah mendengar pendapat orang yang dipercaya, lakukan review akhir. Perhatikan bahwa kalimatnya kohesif satu sama lain, dan alasannya mudah diikuti. Mencakup semua aspek – umum dan khusus – dari bagian tersebut.